Nasionalinfo.Com, Kendari – Kesehatan global sejatinya adalah irisan dari ilmu kesehatan masyarakat dengan kesehatan internasional. Kesehatan global fokus pada kolaborasi untuk mengidentifikasi paparan penyakit pada populasi di tingkat transnasional yang sifatnya dinamis.
World Health Organization atau Organisasi Kesehatan Dunia, disingkat WHO mengemukakan bahwa sejumlah besar kematian dan penyakit di seluruh dunia disebabkan oleh resiko yang jumlahnya relatif kecil. Dalam sebuah laporan baru, WHO mengatakan mengatasi resiko tersebut, dengan cara-cara yang sudah diketahui dapat meningkatkan harapan hidup dan memperbaiki kualitas kehidupan.
Cara lazim untuk mengukur jumlah penyakit dan kematian, adalah dengan mendaftarkan jumlah orang yang pernah mengidap penyakit atau mengalami kecelakaan. Kita bisa mengatakan, misalnya, dua juta orang meninggal karena TBC setiap tahun. WHO masih menghitung dengan cara itu, tetapi dalam Laporan Kesehatan Tahunan 2002, organisasi tersebut memandang kesehatan internasional melalui perspektif yang berbeda.
Sepuluh faktor resiko kesehatan se-global yang mendapat tempat teratas dalam World Health Report adalah berat badan di bawah normal pada masa kanak-kanak dan kehamilan, berat badan berlebihan dan obesitas, mengadakan hubungan seks tanpa pengaman, darah tinggi, rokok, alkohol, sanitasi dan kebersihan yang tidak dijaga, kolesterol tinggi, asap dalam ruangan yang berasal dari bahan bakar padat dan kekurangan zat besi.
Bagi negara-negara miskin di dunia, besarnya tingkat polusi dalam ruangan mengejutkan. Begitu pula, kekurangan nutrisi mikro atau vitamin dan mineral lebih besar dari perkiraan sebelumnya. Akan tetapi, temuan paling mengherankan adalah di negara-negara berpenghasilan menengah dan tinggi, di mana tekanan darah tinggi, kolesterol dan alkohol persentasenya begitu luar biasa, setingkat dengan merokok
Anda patut pula waspada pada 10 ancaman kesehataan dunia ini.Berikut 10 ancaman kesehatan global pada 2019 menurut WHO :
1. Menolak vaksin
Menolak vaksin, seperti kasus vaksin Measles & Rubella, bukan hanya bukan hanya terjadi di Indonesia. Masalah ini juga terjadi di Amerika Serikat dan kini masuk dalam perhatian dunia. Menurut WHO, vaksin merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk menghindari penyakit. Saat ini, vaksin mencegah 2-3 juta kematian per tahun. Ke depannya, angka ini dapat meningkat lebih dari 1,5 juta kematian jika cakupan vaksinasi global ikit meningkat
2. Resistansi obat
Sisi gelap dari keberhasilan antibiotik, antiviral, dan antimalaria adalah dapat menyebabkan super-resistan terhadap obat. Resistansi obat ini mengakibatkan penyakit-penyakit infeksi seperti pneumonia, tuberkulosis (TBS), genore, dan salmonellosis. WHO kini tengah berusaha memerangi resistansi obat dengan meningkatkan kesadaran mengurangi infeksi dan mendorong penggunaan obat –obatan secara hati-hati
3. Polusi udara dan perubahan iklim
WHO menyatakan polusi udara telah membunuh tujuh juta orang setiap tahunnya.Polusi udara itu dapat menembus system pernapasan dan peredaran darah sehingga merusah paru-paru jantung dan otak.Penyebab utama dari pencemaran udara ini merupakan kontribusi dari perubabahan iklim.WHO memprediksi antara 2020-2050 perubahan iklim menyebabkan250 ribu tambahan kematian setiap tahun.
4. Pandemi
Pandemi akan menyerang dunia seperti influenza,flu babi,tercatat 153 institusi di 114 negara terlibat dalam pengawasan global terhadap flu ini
5. Krisis ditempat rentan
Tempat rentan juga mengancam jiwa.WHO mendapati lebih dari 1,6 milyar orang hidup didaerah krisis, seperti kekeringan,kelaparan,konflik,dan pemindahan atau pengungsian
6. Ancaman pathogen seperti ebola
Wabah ebola kembaki merebak di kongo. WHO menyebut wabah ini menyebar di kota-kota berpenduduk lebih dari 1 juta orang. Ebola diprediksi masih menjadi ancaman global.Selai itu para ahli juga mengantisipasi penyakit demam lainnya seperti covid 19
7. Penyakit tidak menular
Lebih dari 70% kematian di dunia berasal dari penyakit tidak menular seperti kanker,diabetes dan penyakit jantung. Ancaman ini juga menjadi ancaman yang di prioritaskan oleh kementrian kesehatan di Indonesia
8. Demam berdarah dengue
DBD juga masuk dalam ancama kesehatan global dari WHO. Diperkirakan 40 persen orang di dunia beresiko terkena DBD dan sekitar 390 juta orang terinfeksi setiap tahunnya,sebanyak 20 persen diantaranya berujung kematian
9. Layanan kesehatan yang lemah
Kurangnya kualitas dan akses layanan kesehatan primer menjadi masalah besar diseluruh dunia. Perawatan kesehatan primer dapat memenuhi sebagain besar kebutuhan kesehatan seseorang selama hidupnya. Namun banyak negara tidak memiliki fasilitas perawatan kesehatan primer yang memadai kata WHO
10. HIV
Meski sudah banyak kemajuan mengatasi HIV, penyakit ini tetap patut diwaspadai. Sekitar 22 juta orang kini sudah mendapatkan perawatan dengan menggunakan obat antiretroviral untuk mencegah infeksi virus HIV. WHO kini tengah mempromosikan tes uji sendiri agar setiap orang dapat mengetahui status dan mendapatkan perawatan
Fitriani Zainuddin S.Kep Ns
Mahasiswa S2 Magister Kesehatan Masyarakat
Universitas Mandala Waluya