Nasionalinfo.Com, Kolaka – Aksi unjuk rasa yang di gelar di Depan kantor Bupati Kolaka oleh mahasiswa Fakultas Tehnik dan Sains Universitas Sembilan Belas November Kolaka nyaris ricuh, pasalnya saat massa aksi melakukan orasi tiba tiba puluhan orang yang tak di kenal tiba tiba datang menyerang dengan membawah kayu dan melemparkan Helm, beruntung aparat keamanan berhasil meredam situasi.
Kejadian tersebut terjadi pasca perwakilan massa aksi selesai melakukan dialog dengan Bupati Kolaka di Gedung Rapat SMS berjaya, namun dalam pertemuan tersebut tidak di temukannya solusi atas tuntutan massa aksi tersebut.
Pantauan media ini dari sekian tuntutan mahasiswa, Bupati Kolaka H. Ahmad Syafei hanya mengabulkan 1 point dari tuntutan mahasiswa yakni memberhentikan Ishak sebagai badan pengawas karena merangkap jabatan Sebagai Kepala Tehnik Pertambangan Pd. Aneka usaha Kolaka.
” Hari ini Ishak saya berhentikan sebagai badan Pengawas, SKnya sementara di buat bagian Hukum,” Ucap Ahmad Safei. Rabu, 14/10/2020.
Baca Juga : Breaking News : Mahasiswa Minta Bupati Kolaka Copot Dirut Perusda
Terkait pemberhentian Dirut Perusda, Ahmad Safei mengatakan butuh proses dan mekanisme yang panjang sebab menurutnya pengangkatan Dirut perusda melalui proses pendaftaran, kemudian Panselkan dan di tetapkan oleh DPRD Kabupaten Kolaka.
” Dasarnya saya memberhentikan apa ? Semua butuh mekanisme, saya ini hanya menerima rekomendasi dari DPRD dan menandatangani SK,” ungkap Bupati Kolaka.
Lanjut terkait Pemberhentian aktifitas Houling yang menggunakan jalan Nasional bupati Kolaka menyampaikan bahwa Pemda Kolaka tidak mempunyai hak untuk menghentikan aktfitas tersebut.
” yang berhak mencabut Ijin Dispensasi jalan nasional yang di gunakan Pd. Aneka usaha Kolaka yakni Pihak BPJN karena mereka yang mengeluarkan Ijin, Kami sudah menyurati Pihak BPJN agar segera hadir agar permasalahan ini cepat di selesaikan, ” terangnya.
Saat perwakilan mahasiswa masih ingin melakukan dialog tiba – tiba Bupati Kolaka segera berdiri dan meninggalkan ruang pertemuan.
” Tunggu pak diskusi belum selesai,” ucap Rere mahasiswi yang mengikuti pertemuan.
Dengan sontak bupati Kolaka menjawab, ” Kamu bicara saja sendiri,” ucap Bupati sembari langsung meninggalkan ruang pertemuan.
Massa aksi akhirnya meninggalkan ruang pertemuan dan kembali melakukan unjuk rasa di depan kantor Bupati sembari melanjutkan tuntutan mereka.
Adapun pernyataan sikap mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa yakni :
- Menuntut janji Bupati Kolaka segera menghadirkan pihak-pihak yang terkait mengenai penyelewengan izin dispensasi jalan, terutama Direktur Perusda hari ini juga.
- Menuntut Bupati Kolaka untuk memberikan ketegasan sikap terkait permasalahan Perusda Kolaka hari ini.
- Meminta Bupati Kolaka, Polres Kolaka dan Dandim 1412/Kolaka bersama mahasiswa untuk turun ke lokasi dan menutup aktivitas Perusda sementara waktu, sampai permasalahan ini selesai.
- Meminta Bupati Kolaka segera menindak Direksi Perusda untuk copot dari jabatannya yang menurut kami tidak layak.
Sekitar pukul 15.00 Wita massa aksi akhirnya membubarkan diri dengan pengawalan ketat dari pihak Kepolisian Polres Kolaka dan personil Kodim 1412 Kolaka.
Laporan : AO