Nasionalinfo.com, Kolaka Timur – Pernyataan Sekretaris DPD NasDem, Eritman disalah satu media online bahwa kubu Samsul Bersama Merry (SBM) merasa ketakutan karena melaporkan Bupati Koltim, Toni Herbiansyah di Bawaslu dinilai bahasa anak kecil, tidak mencerminkan sebagai seorang intelektual dan politisi.
Menurut salah seorang simpatisan SBM, Juslan Kadir, sekretaris NasDem Koltim mengeluarkan statment tanpa didasari fakta sebenarnya yang terjadi diacara peresmian obyek wisata di desa Teposua, Kecamatan Loea.
” Kita tidak pernah sama sekali takut melawan petahana, disini kami ingin menunjukkan etika berkompetisi yang sehat. Bukan dengan menghalalkan segala cara guna meraih simpatik masyarakat. Apalagi memanfaatkan program kegiatan yang menggunakan dana APBN maupun APBD dengan menghadirkan orang yang tidak mempunyai kapasitas mencampuri rumah tangga Koltim. Jika Pemda Koltim yang mengisi kegiatan tersebut sah-sah saja, disitu tidak ada pelanggaran menurut hemat kami,” kata Juslan. Selasa, 8/9/2020.
Kehadiran Kery secara spontanitas kata Juslan hanyalah sebuah alasan tanpa rasionalisasi yang mendasar. Karena fakta yang diperoleh di lapangan,dalam acara itu, Kery mendapat undangan hadir dari pihak pemerintah Kabupaten.
” Logikanya begini, masuk akalkah seorang Bupati yang nota benenya diluar Koltim mau datang kalau tanpa ada yang memberikan kabar. Mana tau Kery di Koltim ada kegiatan begitu tanpa ada yang memberitahukan. Masuk akalkah seorang kepala desa selaku pemilik kegiatan lantas mengundang Kery sementara dia sendiri tidak tau, apalagi pengakuan pak desa bahwa dia sendiri hanya mengundang bupati Koltim,” benernya.
Sementara Irwansyah dalam pernyataannya bahwa laporan yang diajukan kubu SBM salah alamat juga dianggap pernyataan gagal paham. Tidak mengetahui duduk persoalan yang sebenarnya.
Semestinya, Pemda Koltim tidak memberikan ruang kepada Kery untuk menyampaikan sambutan, karena ini kegiatan Pemda Koltim.
” Kalau pun Kery hadir beserta SBL semestinya mereka tidak dibolehkan mengisi kegiatan dalam bentuk penyampaian sambutan, sementara kita ketahui Kery dan Sabaruddin Labamba hadir dalam kegiatan deklarasi Tony dua hari lalu di lapangan Latamoro dalam bentuk dukungan politik. Ditempat yang berbeda, mereka kembali hadir bahkan diberi ruang untuk menyampaikan kata sambutan. Parahnya lagi, diakhir sambutan Kery mengajak masyarakat untuk melanjutkan,”katanya.
Lanjut kata Juslan, jadi alurnya kenapa kami laporkan bupati karena dia merupakan pemegang otoritas penuh wilayah Koltim yang kebablasan dalan menjalankan tata kelola pemerintahan.
Laporan : Abdul Rahim