Nasionalinfo.Com, Kolaka – Petugas medis Covid-19 yang bertugas di Posko batas Sabilambo membatah isi tulisan yang beredar di grup whatsapp dan Facebook yang berisi laporan bahwa ada pejabat Kolaka yang menggunakan mobil Fortuner Hitam DT 7 B yang tidak mau di periksa di pos pemeriksaan Covid-19 batas lintas Sabilambo pada rabu malam ( 15/4/2020 ).
Dalam screnshoot pesan whatsapp tersebut di sebutkan bahwa yang menggunakan DT 7 B tersebut adalah Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kolaka, Husmaluddin alias Lullung.
Berikut isi kutipannya ” Ada Mobil Porchuner Warna Hitam DT 7 B tadi melintas dari Unaaha, dia tidak mau diperiksa di Pos Lintas Sabilambo dimintai data pribadi sama lbu dari Dinkes tapi dia emosi malah menyemburkan asap rokoknya kemuka ibu yg memintai datanya dgn alasan dia Anggota DPR, Mohon pencerahannya dgn kasus2 seperti ini krn memalukan mendengarnya. dan kasian buat pejuang garda depan kita yg sudah mempertaruhkan nyawanya siam malam meninggalkan keluarganya, demi keselamatan ribuan nyawa masyarakat Kolaka malah diperlakukan seperti itu”.
Di hadapan awak Media Asrianingsih ( 32 ) dan Suci Rahayu ( 29 ) yang merupakan PHTT Puskesmas Wondulako yang bertugas pada malam tersebut dengan tegas membantah isi dari Pesan dari Screenshot tersebut.
” tidak benar jika Wakil Ketua DPRD, Husmaluddin enggan diperiksa saat itu. Wakil Ketua DPRD saat itu mengikuti SOP di posko pemeriksaan, buktinya dia turun dan didata, diperiksa suhu tubuhnya, dia juga cuci tangan sebelum masuk ke posko,” ucap Asrianingsih. Jum’at, 17/4/2020.
Asrianingsih ( 32 ) juga membantah jika Wakil Ketua DPRD Kolaka berlaku kasar menyemburkan asap rokok ke wajahnya pada saat mengecek suhu badan Husmaluddin.
” Tidak benar itu, beliau memang pada saat mau dicek suhu badannya sedang merokok terus saya tegur karena saya alergi asap rokok. Jadi tidak benar kalau dia berlaku kasar menghembuskan asap rokok ke muka saya dengan sengaja,” bebernya
Asri sapaan akrabnya l juga menyebut bahwa dia tidak mempermasalahkan itu, karena kejadian seperti itu biasa terjadi. Bahkan ada yang lebih parah dari beliau
” Saya tidak masalahkan, kejadian seperti itu biasa terjadi. Bahkan banyak yang lebih parah dari beliau. Makanya saya heran ada laporan seperti itu, padahal saya bersama Suci tidak pernah melapor atau menulis pesan kepada siapapun,” jelasnya.
Hal senada juga di ungkapkan Suci Rahayu ( 29 ) selaku petugas medis yang melakukan pendataan di posko lintas batas Sabilambo.
” Beliau turun dan di periksa, datanya saya tulis di buku, termasuk nama, umur dan no handphone. Jadi isu yang beredar itu tidak benar kalau beliau tidak mau diperiksa,” ungkapnya
Sementara itu Kepala Puskesmas Wondulako selaku koordinator Posko Sabilambo saat di temui membenarkan bahwa kejadian yang seperti tertulis di pesan whatsapp tersebut tidak benar.
” Saya barusan lihat isi pesan whatsapp tersebut, setelah saya koordinasi dengan petugas media yang piket ternyata tidak benar,” ungkap Zulkarnain.
Di tempat terpisah, Wakil Ketua DPRD Kolaka, Husmaluddin juga menyayangkan beredarnya pesan tersebut karena tidak sesuai fakta.
” Kalau tidak mau diperiksa kenapa saya turun dan saya juga ke posko, bahkan cuci tangan, lalu ditanya-tanya, jadi tidak benar kalau tidak mau diperiksa hanya karena saya anggota DPRD, dan saya tidak pernah berlaku kasar apalagi menyemburkan asap rokok dengan sengaja ke muka petugas, saya akui memang sedang merokok saat itu, tapi tidak mungkinlah saya kurang ajar seperti itu di depan banyak orang, jadi saya sesalkan ada WA seperti itu yang tidak sesuai fakta, ” jelas Husmaluddin.
Laporan : AO