Penyebaran COVID-19 vs Penyebaran Berita Bohong / Hoax
Oleh: Beni Suswanto, S.H., M.H.
Akademi dan Praktisi Hukum
Asal-usul Pandemi Virus Corona atau Coronavirus Disease-2019 (Covid-19) menjadi perdebatan dikalangan publik karena banyak yang belum mengetahui dari mana asal Virus Corona ini yang awal mulanya menyebar di Kota Wuhan, China, pada bulan Desember 2019. Kenapa Virus berbahaya asal Wuhan tersebut diberi nama virus corona? Menurut Lembaga kesehatan Amerika Serikat, The Centers for Disease Control and Prevention (CDC), nama Corona sendiri berasal dari bahasa Latin yang berarti “Mahkota”. Kata Corona sendiri adalah bahasa Latin untuk mahkota karena adanya semacam duri berbentuk seperti mahkota di permukaan virus itu sehingga alasan kenapa ia diberi nama tersebut.
Pandemi Virus Corona menimbulkan praduga adanya pendapat bahwa Virus Corona berasal dari hewan liar, salahsatunya seperti hewan kelelawar dan hewan liar lainnya. Akan tetapi, tidak hanya itu, ada pula praduga yang beredar bahwa Virus Corona merupakan dibuat dan atau diciptakan oleh Manusia, sehingga menimbulkan atensi praduga yang begitu besar kepada Negara-Negara adidaya di Dunia. Seperti dua Negara adidaya di Dunia yaitu Amerika Serikat dan China, sempat terlibat saling tuding perihal asal-usul Virus Corona ini.
Penyebaran Virus Corona menjadi hal yang sangat luar biasa dan sangat mengkhawatirkan bagi banyak Negara dibelahan Dunia, termasuk Negara adidaya Amerika Serikat, Spanyol, Jerman, Prancis, Italia dan Cina, begitipun di Negara-Negara lainnya tidak lepas dari serangan penyebaran Virus Corona. Penyebaran Virus Corona ini begitu cepat Penyebarannya yang telah menjatuhkan jumlah korkan jiwa manusia yang begitu banyak. Berdasarkan data yang dilansir Kompas.com dengan judul “Update Virus Corona di Dunia 9 April: 1,5 Juta Orang Terinfeksi, 329.542 Sembuh”. Melansir dari dari Wolrdometers, Kamis (9/4/2020) pagi, angka kasus pasien yang positif Covid-19 sebanyak 1.508.224 orang. Adapun angka kematian sebanyak 88.280 orang dan mereka yang sembuh 329.542 orang.
Berikut ini 10 Negara dengan kasus terbesar :
- Amerika Serikat : 426.300 kasus, 14.622 orang meninggal dunia, dan 22.233 orang sembuh.
- Spanyol : 148.220 kasus, 14.792 orang meninggal dunia, dan 48.021 orang sembuh.
- Italia : 139.422 kasus, 17.669 orang meninggal dunia, dan 26.491 orang sembuh.
- Jerman : 113.296 kasus, 2.349 orang meninggal dunia, dan 46.300 orang sembuh.
- Perancis : 112.950 kasus, 10.869 orang meninggal dunia, dan 21.254 orang sembuh.
- China : 81.802 kasus, 3.333 orang meninggal dunia, dan 77.279 orang sembuh.
- Iran : 64.586 kasus, 3.993 orang meninggal dunia, dan 29.812 orang sembuh.
- Inggris : 60.733 kasus, 7.097 orang meninggal dunia, dan 135 orang sembuh.
- Turki : 38.226 kasus, 812 orang meninggal dunia, dan 1.846 orang sembuh.
- Belgia : 23.403 kasus, 2.240 orang meninggal dunia, dan 4.681 orang sembuh.
Kemudian untuk wilayah Negara Republik Indonesia sebagaimana dilansir dari halaman https://nasional.tempo.co/. Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, mengatakan terjadi penambahan kasus baru pasien positif Corona pada Kamis, 9 April 2020. “Sebanyak 337, sehingga jumlah menjadi 3.293 kasus. Terdapat 30 pasien sudah sembuh, sehingga total menjadi 252 kasus. terdapat 40 kasus pasien yang meninggal dari konfirmasi Covid-19 positif sehingga menjadi 280 orang,” kata Yurianto, Kamis, 9 April 2020. Untuk wilayah Sulawesi Tenggara dilansir dari halaman http://sultraprov.go.id/berita/ Update Laporan Harian Penemuan OTG, ODP, PDP Dan Positif Covid-19 Prov. Sultra Tanggal 9 April 2020 Pukul 09.00 Wita. Pagi ini dapat dilaporkan bahwa :
- Untuk data OTG masih diangka 67 jiwa.
- Untuk data ODP menurun hingga 511 jiwa (terjadi pengurangan sebesar 10 jiwa).
- Untuk kasus PDP masih diangka 13 jiwa
- Sedangkan untuk kasus terkonfirmasi positif Covid-19 masih sama dengan data sebelumnya, yaitu berjumlah 9 jiwa dan korban Meninggal tidak ada.
Dari data tersebut diatas, penyebaran Virus Corona adalah persoalan yang begitu Besar dan menjadi hal yang sangat luar biasa serta sangat mengkhawatirkan yang dihadapi oleh Bangsa dan Negara yang kita cintai saat sekarang ini, oleh karena itu persoalan Pandemi Covid-19, kiranya dari semua stakeholder warga Negara Indonesia, baik Pemerintah maupun Masyarakat harus berperan aktif untuk memutus mata rantai Penyebaran Virus Corona ini.