Penulis : DR. Azhari, S. STP., M.Si
Nasionalinfo.Com, Kolaka – Pemerintahan itu adalah cara mengatur milik “bersama”, untuk dinikmati semua rakyat secara adil. Karena yang diatur milik bersama maka jagalah nafsumu agar jangan mengutamakan apa yang menjadi kepentinganmu, sebab rakyat itu ibarat air yang pasrah engkau atur saat alirannya kecil tapi akan membinasakanmu bila kumpulannya telah menjadi besar. Maka hati-hatilah dalam memerintah.
Milik bersama itu bukan hanya aset bendawi, tetapi mengelola dan mengatur “rasa” sosial kemanusiaan itu juga yang kemudian sangat penting. Itulah keunikan dan kemulyaan kita sebagai manusia. Makan, minum dan papan yg berkecukupan itu tidak berarti apa – apa bila “rasa” kemanusiaan tidak ditempatkan secara semestinya. Ya bangsa kita sangat faham itu, banyak yang rela kehilangan bendawi bahkan nyawa demi nilai “rasa” sosial tersebut dan itulah yang kini terjadi di negeri Paman Sam. Para pendiri bangsa kita sangat mafhum akan itu. Sehingga ikatan sosial kita jelas “Bhineka Tunggal Ika”. Bangsa kita, Insya Allah sudah sangat mafhum tentang adab dalam kemajemukan.
Lalu hari hari ini, ditengah pandemi, seantero dunia berpaling ke Amerika, ya Amerika. Karena Amerika itu polisi dunia, pemegang hegemoni negara superpower. Sejak berakhinya perang dingin yang ditandai dengan bubarnya Uni Sovyet, hingga hari ini tetap memegang supremasi sebagai negara adi kuasa. Kiblat demokrasi negara – negara didunia. Rupanya belum selesai dengan urusan rumah tangganya sendiri terkait bisul “rasisme”. Ya bisul itu beberapa hari ini meletus, hingga sang presiden sempat dilarikan ke bungker persembunyian. Mungkin mereka tidak punya Pancasila seperti kita. Hingga mengatur dua warna kulit saja tidak selesai selesai. Apakah kita yang berwarna warni ini !
Adalah George Floyd pemicunya, kematiannya dilutut Derek Chauvin polisi fedral yang kebetulan berkulit putih, menjadi gelombang amarah diseantero AS bahkan menjalar kenegara eropa lain. Apakah Arab Spring akan beralih ke Amerika? Kemungkinan itu tetap terbuka. Di tengah pandemi yang menyebabkan tingginya angka pengangguran dan menipisnya panganan pokok dirumah rumah sebagian warga AS menjadikan protes massal berubah menjadi perusakan dan penjarahan. Ya selalu ada penumpang gelap ditengah idealisme visi.
Semoga dihari kelahiran PANCASILA, bangsa kita semakin mampu mengejawantahkan nilai – nilai Pancasila dalam kehidupan nyata. Nilai Pancasila yang adiluhung nyata dipraktekan oleh rakyat Indonesia setidaknya disaat pandemi ini. Disaat terdengar, terlihat ada yg kesusahan warga masyarakat berbondong untuk membantu semampunya. Itulah rasa persaudaraan pancasilais yang mendasar, yakni rasa “kemanusiaan”, yang saling memanusiakan.
Nah saat ini, disaat pandemi masih menyergap seluruh warga bangsa utamanya yang bekerja disektor publik yang kita biasa disapa dengan sebutan Abdi Negara. Mesti lebih berhati hati. Jangan sampai sikap, tutur kata dan tindakan kita dalam melayani atau mengambil diskresi menjadi pemantik lahirnya keriuhan massal seperti di AS. Ingat kondisi kita disaat pandemi menimbulkan banyak masalah ikutan seperti phk, kejenuhan, kerapuhan keyakinan akan sebagian orang tentang besok akan bagaimana memenuhi kebutuhan hidup. Menjadikan orang susah berpikir panjang. Nah bila kondisi itu telah siap dan kemudian pemantik itu ada maka pasti terjadi letusan. Belum lagi para pemain belakang (invisible hand) selalu siap menanti waktu yang tepat.
Sebagai warga masyarakat yg baik terlebih sebagai aparatur pemerintah disemua lini, saat ini mesti lebih mawas diri. Karena tindakan kita yg tdk kita sadari bisa berimbas kepada kesibukan pemimpin pemerintahan seperti Trump hari ini. Bukankah energi para prmimpin seharusnya dicurahkan untuk menyelesaikan persoalan pandemi dan ekonomi. Tidak harus menyelesaikan keriuhan yg tdk perlu. Ya “Pemerintah bukan Negara”. Saya dan semua yang belajar tata negara akan sepakat dengan itu. Tetapi bahwa pemerintah menjalankan fungsi negara untuk mengatur, itu jelas. Sehingga setiap aparatur pemerintah disetiap lini juga menjalankan fungsi pengaturan tersebut. Ya, dari presiden sampai Ka lingkungan, semua menjalankan fungsi negara yang mengatur tersebut melalui cabang eksekutif.
Kita yakin, kita akan keluar dari pandemi covid 19 ini beserta semua dampak ikutannya. Dengan senjata utama kita PANCASILA. Pancasila yang mendasarkan keyakinan dalam segala upaya pada ke Esaan Tuhan. Sementara Tuhan itu sendiri suka kita saling membantu, tengang rasa dan tepa saliro bagi kawulonya. Sementara bagi para pemimpinya harus menjadikan “Keadilan Sosial” sebagai rujukan utamanya dalam mengatur. Bila kita selalu berupaya menjaga nilai itu, maka kerumunan itu tidak akan ada bilapun ada itu partisan, dan gelombang besar itu tidak akan pernah terbentuk.
Selamat Hari Kelahiran PANCASILA. PANCASILA menyatukan kita menuju gerbang masyarakat yang Gemah Ripa loh Jinawi.
Sumber : Facebook Azhari ( Adventorial )