Tokoh Pemuda Wolo Apresiasi Beroperasinya Smelter PT Ceria Nugraha Indonesia

Nasionalinfo.Com, Kolaka – Tokoh Pemuda asal kecamatan Wolo, Syamsuriadi, mengapresiasi investasi PT Ceria Nugraha Indotama (CNI)dalam mewujudkan komitmennya membangun Smelter.

Syamsuardi menilai PT Ceria Nugraha Indotama (CNI) telah memberikan manfaat besar bagi masyarakat, baik dalam hal penyerapan tenaga kerja maupun dampak ekonomi yang lebih luas.

Syamsuriadi menjelaskan, sebagai perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), Ceria Group yang berstatus sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Objek Vital Nasional (Obvitnas) telah membuktikan komitmennya diatas keraguan banyak orang, hal ini di buktikan dengan resminya memproduksi Ferronickel (FeNi) perdana dari smelter merah putih di kecamatan wolo, kabupaten kolaka, Sulawesi Tenggara pada 27 april 2025.

“Beroprasinya smelter merah putih ini akan menekan jumlah pengangguran dan membuka lapangn kerja, memprioritaskan tenaga kerja lokal dan peluang usaha bagi masyarakat di kawasan smelter. Sebagai multiplier effect dari proses pembangunan dan pengoperasian Smelter Merah Putih,” kata Syamsuriadi dalam keterangannya, kamis (8/5/2025).

Syamsuriadi yang menjabat Ketua Forum Pemerhati Lingkungan kabupaten Kolaka, mengapresiasi perusahaan tersebut dalam membangun Pabrik peleburan Merah Putih proyek penting yang dikerjakan sebuah perusahaan tambang nikel nasional.

Smelter Merah Putih menandai masuknya Indonesia ke era baru pengolahan nikel berkelanjutan. Pabrik peleburan ini dianggap sebagai sumber kebanggaan nasional karena merupakan salah satu dari sedikit pabrik peleburan nikel yang dimiliki oleh perusahaan dalam negeri.

“Apresiasi besar atas capaian yang sangat prestisius oleh Pt Ceria Nugraha Indotama, jadi satu-satunya smelter pertama milik anak bangsa dan menghasilkan green nickel product karena memanfaatkan energi terbarukan,” tutupnya.

Sebagai informasi, PT Ceria Nugraha Indotama (CNI) Menggunakan teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) dengan kapasitas 72 MVA. Teknologi ini juga menggunakan Rectangular Electric Furnace yang dirancang untuk efisiensi energi yang lebih baik dan emisi yang lebih rendah.

Perusahaan tersebut memproduksi 63.200 ton feronikel per tahun, setara dengan sekitar 13.900 ton logam nikel.

Pengembangan pabrik peleburan Merah Putih sejalan dengan kebijakan hilirisasi pemerintah Indonesia di sektor mineral dan dianggap sebagai Proyek Strategis Nasional.

 

Laporan : Tim

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *