Nasionalinfo.Com, Kolaka Utara – Rencana Pembangunan bandar udara yang berada di desa Lametuna dan Desa Kalu – kaluku Kecamatan Kodeoha kabupaten Kolaka Utara Sulawesi tenggara tahun ini memprioritaskan penimbunan Lokasi dan Pembuatan Talud Pantai sepanjang 2000 Meter.
Kepala Dinas Perhubungan Kolut Ir Djunus saat ditemui menjelaskan bahwa untuk proses pembangunan bandara saat ini pihaknya fokus pembersihan lokasi dan pembuatan talud sepanjang bibir pantai untuk penahan ombak sepanjang 2000 meter.
Kata dia, semua tahap demi tahap proses perencanaan hingga pekerjaan fisik tahap pertama di tahun 2020 telah dimulai dan akan selalu berkomitmen membantu hingga perwujudan bandara tersebut bisa segera terealisasi.
“Jadi ada dua pekerjaan menjadi prioritas kami di tahun 2020 yakni penimbunan lokasi kemudian pembuatan talud pantai, karena sudah ada lahan yang kami siapkan sekitar 60 hektar persiapan bandara, sesuai kesepakatan dengan kementrian sebab persiapan lahan dan pematangan lahan merupakan tanggung jawab pemkab kolut,” ucap Djunus. Selasa, 12/5/2020.
Dikatakannya, untuk saat ini perusahaan yang akan mengerjakan telah masuk proses pelelangan tender di Unit Layanan Pengadaan (ULP) kolut, olehnya itu meski saat ini wabah covid-19 masih menjadi ancaman, pihaknya tetap melanjutkan sebab pekerjaan itu tidak melibatkan tenaga manusia dalam jumlah besar karena hanya menggunakan alat berat namun tetap mengedepangkan protokol kesehatan penanganan Covid-19 saat ini.
“Kami upayakan tahun ini dapat selesai setelah ada penentuan perusahaan pemenang tender dari ULP,” ujarnya.
Lanjut dia katakan, untuk pembangunan pihaknya akan bekerja maksimal dan profesional terutama pembuatan landasan pacu di bandara tersebut harus kwalitas terbaik dan tidak sembarangan baik pengawasannya harus sesuai standar.
“Jika landasan pacu di kerja asal-asalan tentu resikonya sangat besar,” bebernya.
Mantan Asisten II pemda Kolut ini menambahkan, untuk anggaran pembangunan bandara tersebut Sesuai Rencana Teknik Terinci (RTT) menyerap anggaran 400 Miliar sampai 500 miliar sesuai rencana Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) lima tahun kedepan akan selesai.
“Biaya menggunakan APBD dan APBN dan terkait waktu selesai tergantung dari besar anggaran yang di kucurkan dari pusat,” terangnya.
Ia berharap dengan dibangunnya bandar udara tersebut dapat meningkatkan konektivitas daerah, membuka kesempatan kerja dan pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kolut nantinya.
Sementara itu, Kabag ULP Kolut Ismail Mustafa membenarkan pihaknya akan memverifikasi perusahaan yang mengajukan usulan namun saat ini belum melakukan kroscek sudah berapa jumlah perusahaan yang melakukan penawaran saat ini.
Laporan : Musriadi