Nasionalinfo.Com, Kendari – Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Kecukupan gizi sangat diperlukan oleh setiap individu, sejak dalam kandungan, bayi, anak-anak, masa remaja, hingga usia lanjut. Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses pencernaan, mulai dari absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.
Gizi adalah unsur penting dalam menjaga kesehatan mental kita. Tubuh memerlukan sejumlah nutrisi esensial, seperti vitamin, mineral, protein, lemak sehat, dan karbohidrat, untuk menjalankan fungsi-fungsi kognitifnya dengan baik. Ketika tubuh kita kekurangan nutrisi ini, dapat terjadi ketidakseimbangan kimia dalam otak, yang berpotensi menyebabkan masalah kesehatan mental.
Gizi dan kesehatan mental adalah dua aspek yang tak terpisahkan dalam menjaga kualitas hidup kita. Pentingnya nutrisi dan gizi bagi kesehatan mental tidak bisa diabaikan. Kesehatan mental dan gizi memiliki keterkaitan yang erat dalam mempengaruhi kualitas hidup individu. Kesehatan mental adalah kondisi yang tidak kalah penting dibandingkan kesehatan fisik, keduanya sama-sama penting bagi kesejahteraan individu. Namun, persoalan kesehatan mental masih banyak yang belum terselesaikan di masyarakat.
Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa 20% penduduk Indonesia berpotensi mengalami gangguan jiwa. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 pasal 1 menyatakan bahwa kesehatan tidak hanya meliputi kondisi fisik, namun juga kondisi mental, spiritual, dan sosial.
Seseorang yang memiliki mental yang sehat, dapat menggunakan kemampuan atau potensi dirinya secara maksimal sehingga bisa menghadapi tantangan hidup, serta dapat menjalin hubungan positif dengan orang lain. Sementara itu, orang yang kesehatan mentalnya terganggu, maka akan mengalami suasana hati, kemampuan berpikir, serta kendali emosi yang buruk.
POLA MAKAN SEIMBANG UNTUK KESEHATAN PIKIRAN
Menjaga pola makan seimbang adalah kunci dalam menjaga kesehatan mental. Ini mencakup menghindari makanan berlemak jenuh, gula tambahan, dan makanan cepat saji yang dapat menyebabkan fluktuasi mood. Sebaliknya, memprioritaskan makanan segar dan alami adalah langkah penting. Masalah kesehatan mental seperti stres dan depresi sering kali ditandai dengan konseling secara medis melalui pengobatan menggunakan obat. Namun, ternyata terdapat faktor lain yang juga turut mempengaruhi stres, yaitu asupan gizi. Hal tersebut menunjukkan bahwa intervensi untuk menangani masalah kesehatan mental melalui gizi.
Gizi berperan penting terhadap salah satu timbulnya angka depresi, durasinya, serta tingkat keparahannya. Asupan gizi yang tidak seimbang berkaitan dengan risiko seseorang mengalami depresi. Sebaliknya, nutrisi yang baik juga secara signifikan mempengaruhi kesehatan mental. Pola makan yang sehat dan seimbang dapat membantu berpikir jernih serta meningkatkan konsentrasi.
Gizi yang baik membantu menjaga keseimbangan neurokimia dalam otak. Misalnya, asam amino triptofan, yang ditemukan dalam makanan seperti telur, daging, dan kacang- kacangan, digunakan oleh tubuh untuk membuat serotonin. Serotonin adalah neurotransmitter yang berperan dalam mengatur mood dan emosi kita. Kekurangan triptofan dalam diet dapat menyebabkan penurunan kadar serotonin, yang dapat berkontribusi pada depresi dan kecemasan.
Gizi buruk saat kecil akan membawa pengaruh buruk baik fisik maupun perilaku. Salah satu contoh buruknya adalah tingginya angka Stunting saat ini, dimana kelak penderita stunting ini bisa saja meningkatkan angka kejadian gangguan kesehatan mental dimasa mendatang. Stunting adalah kondisi terhambatnya pertumbuhan fisik dan perkembangan anak karena kekurangan nutrisi dan perawatan yang memadai pada masa awal kehidupan, terutama selama 1.000 hari pertama kehidupan, yang dimulai sejak konsepsi hingga usia dua tahun. Kondisi ini ditandai dengan tinggi badan anak yang lebih pendek dari rata-rata sebanding untuk usianya. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan stunting melibatkan aspek-aspek yaitu nutrisi yang tidak cukup, Asupan Gizi yang Buruk Selama Kehamilan, Infeksi dan Penyakit Kronis, Perawatan Kesehatan yang Tidak Memadai, Sanitasi dan Kebersihan yang buruk dan Kemiskinan. Stunting memiliki dampak jangka panjang pada perkembangan anak dan kesehatan masyarakat.
CONTOH DAMPAK GIZI DAN NUTRISI BAGI KESEHATAN MENTAL :
1. Vitamin B untuk Mood Stabil: Vitamin B kompleks, seperti B12 dan B6, diperlukan untuk produksi serotonin, neurotransmitter yang mempengaruhi mood kita. Kekurangan vitamin B dapat menyebabkan depresi.
2. Omega-3 untuk Fungsi Kognitif: Asam lemak omega-3 yang banyak ditemukan dalam ikan berkontribusi pada fungsi kognitif yang baik dan dapat mengurangi risiko gangguan mood.
3. Serat untuk Keseimbangan Gula Darah: Makanan tinggi serat membantu menjaga kadar gula darah stabil, yang dapat mencegah perubahan mood yang drastis.
4. Mineral seperti Seng dan Magnesium: Seng berperan dalam regulasi mood dan konsentrasi, sementara magnesium dapat membantu mengurangi gejala kecemasan.
Menurut beberapa penelitian, menerapkan pola diet sehat dapat mempengaruhi kesehatan mental secara positif.
- Hubungan antara makanan yang dikonsumsi dan kesehatan mental. Ada beberapa teori yang secara spesifik membahas mengenai mekanisme diet terhadap manajemen suasana hati atau risiko masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan. Beberapa ahli percaya mengenai efek inflamasi dari pola diet tertentu dapat membantu menjelaskan korelasi antara diet dan kesehatan mental. Contohnya, diet untuk kesehatan mental cenderung menekankan pola makan buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan lemak sehat yang tinggi. Menu makanan tersebut merupakan jenis makanan yang kaya akan senyawa anti inflamasi.
- Kompleksitas kesehatan mental. Menurut MentalHealth.gov, faktor biologis seperti genetika, pengalaman hidup, serta riwayat keluarga dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan mental. Di samping itu, status ekonomi dan sosial juga dapat menjadi kontributor lainnya.
Penting untuk memastikan bahwa selama kehamilan dan masa kanak menerima nutrisi yang cukup melalui makanan atau suplemen jika diperlukan. Makanan bergizi seperti sayuran, buah-buahan, daging tanpa lemak, susu, dan produk susu akan membantu mendukung pertumbuhan mental yang optimal pada masa anak-anak.
Upaya pencegahan dan penanggulangan Stunting melibatkan perbaikan gizi dan kesehatan selama periode kritis pertumbuhan, pendidikan gizi bagi orangtua, peningkatan akses terhadap air bersih dan sanitasi, serta upaya untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan pendidikan kesehatan masyarakat. Program-program ini bertujuan untuk memastikan anak-anak mendapatkan nutrisi yang memadai dan kondisi hidup yang mendukung pertumbuhan optimal mereka kelak.
Hubungan antara gizi dan kesehatan mental adalah fakta yang terbukti. Mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi, menjaga diet seimbang, dan memastikan anak-anak menerima nutrisi yang cukup adalah langkah-langkah penting dalam menjaga kesehatan mental kita dan generasi mendatang. Jangan pernah meremehkan pentingnya gizi dalam merawat pikiran dan tubuh kita. Dengan menjaga asupan nutrisi yang baik, kita dapat membantu menjaga keseimbangan mental kita dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Namun, perlu diingat bahwa kesehatan mental dan gizi merupakan hal yang kompleks dan tidak dapat dipandang sebelah mata. Masing-masing individu memiliki kondisi kesehatan mental dan gizi yang berbeda-beda sehingga perlu penanganan yang sesuai dengan kebutuhan individu. Oleh karena itu, diperlukan upaya terpadu dari berbagai pihak, baik dari masyarakat maupun pemerintah, untuk meningkatkan kualitas hidup individu melalui perbaikan kesehatan mental dan gizi.
Meskipun diet bisa jadi faktor penting bagi kesehatan mental, tetapi perlu diingat bahwa terdapat banyak aspek lain yang turut serta memengaruhi hal tersebut. Masih diperlukan studi lanjut khususnya yang membahas mengenai nutrisi dan pengaruhnya terhadap kesehatan mental. Meskipun demikian, penelitian yang telah berkembang saat ini menunjukkan kemungkinan adanya pengaruh pola makan terhadap kesehatan mental.
” Jadi, Tetap Terapkan Pola Makan Bergizi Seimbang Untuk Menunjang Kesehatan Secara Menyeluruh ”
Junarddin
Prodi Megister Kesehatan Masyarakat
Universitas Mandala Waluya