Nasionalinfo.Com, Lasusua – Bupati Kolaka Utara Drs. H. Nur Rahman menggelar Seminar Adat Budaya Mokole di Aula Islamic Center, Kamis 24/10/19.
Kegiatan seminar adat budaya mokole di hadiri Kapolres Kolut, Ketua Pengadilan Negeri, Ketua DPRD, Para OPD, Camat, Desa Dan Tokoh Masyarakat.
Dalam sambutannya Bupati Kolaka Utara Drs. H.Nur Rahman Umar mengatakan,
sebagai mana kita ketahui bahwa adat budaya merupakan jati diri dan ciri khas suatu Daerah dan merupakan suatu keistimewaan, oleh karena itu penting bagi kita menjaga dan melestarikan nilai – nilai adat budaya agar anak cucu kita nanti dapat memahami adat budaya daerah kita.
” kita tidak boleh menilai unsur adat budaya secara subyektif melainkan menggunakan nalar kausalitas yang logis “, ungkap Nur Rahman
Lanjut, karena adat budaya itu merupakan warisan dan kearifan lokal sehingga saya mengajak masyarakat kolaka utara untuk mampu memilih dan memberikan penilaian terhadap fungsi adat budaya dan berani menolak nilai-nilai budaya asing atau barat yang dewasa ini dengan leluasa menerobos masuk ke setiap pintu – pintu rumah penduduk. Melalui kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi yang cenderung merusak kepribadian anak cucu kita.
Oleh karena itu pengembangan dan peningkatan kualitas serta menanamkan nilai-nilai adat budaya yang kita memiliki merupakan salah satu penangkal yang efektif untuk menjadi filter agar kita tidak kehilangan identitas diri terutama bagi generasi muda kolaka utara.
Kemudian dengan cara mengenal mengetahui dan memahami ada budaya merupakan bagian integral budaya nasional diharapkan akan mampu menumbuhkan rasa saling memiliki saling menghargai serta ikut menjaga nilai-nilai adat budaya positif yang telah diwariskan oleh para leluhur sehingga tidak luntur dan sirna oleh pengaruh budaya dari luar.
” dengan pendekatan Seni adat budaya akan menjadi ciri khas daerah kolaka utara, suara dan sejalan dengan visi dan misi pemerintah kabupaten kolaka utara Sulawesi tenggara ( Sultra) dalam upaya membangun kesejahteraan masyarakat “, terangnya.
Menurut Nur Rahman, untuk menuju masyarakat madani maka diharapkan sebagai perbedaan dapat disadari sebagai sebuah kekurangan sehingga prinsip kebersamaan dan persamaan persepsi dapat di peliharaan dipertahankan dalam bingkai “TEPOROMBI- MEPOKOASO WANGGUI KAMBONDO” artinya bersama dan bersatu membangun daerah kita Kolaka Utara.
” Seminar adat budaya ini pertama kali dilaksanakan, saya berharap dapat menjadi motivasi bagi kita semua dan
khususnya bagi masyarakat dan tokoh adat Rahambuu, Wawaruo, Watunohu dan Kodeoha yang tersimpan dalam bingkai PATOWANUA “.
Kami selaku Pemerintah Kabupaten Kolaka Utara yang berkedudukan sebagai pembina adat budaya akan senantiasa memberikan dukungan dan motivasi, insya Allah Pembangunan Rumah adat akan kita rampungkan tahun ini, dalam upaya mengembangkan dan melestarikan adat budaya kita apalagi dengan terbitnya Peraturan daerah tentang perlindungan adat budaya Kabupaten Kolaka Utara yang diinisiasi oleh DPRD yang baru saja ditetapkan maka Sudah saatnya bagi kita untuk mengangkat nilai-nilai adat budaya kita sejalan dengan filsafat orang tua kita terdahulu yang syarat dengan makna
“HAKA METANDU AKO – MALENGGE HAKO ITO” yang juga berarti saatnya semua potensi daerah kita angkat untuk membangun Kolaka Selawesi tenggara Sultra.
Laporan : Musriadi