Baleho Penolakan Calon Wabup Dari Luar Koltim Kian Memanas, Mantan LO SBM Angkat Bicara

Nasionalinfo.Com, Kolaka Timur – Mantan LO SBM, Asri Alam Andi Baso menanggapi dingin terkait pernyataan Kordinator LSM Kader Koltim, Eritman yang di muat di salah satu media Online terkait beredarnya sejumlah baleho Penolakan Calon Wakil Bupati dari luar Kolaka Timur.

Menurut Andi Asri sapaan akrabnya, keberadaan baliho2 tersebut sangat wajar, dan itu adalah bentuk kepedulian masyarakat terhadap daerahnya. Pemilihan Wakil Bupati Koltim yang akan digelar oleh DPRD berbeda dengan pilkada normal yang diselenggarakan oleh KPU.

” dikoltim yang terjadi adalah pengisian kekosongan jabatan untuk melanjutkan pemerintahan rezim SBM sebagai pemenang pilkada Koltim 2020, inilah yang menjadi landasan filosofi sehingga undang-undang hanya memberi hak istimewa pencalonan itu kepada parpol pengusung pemenang pilkada dan tidak memberi hak yang sama kepada parpol lain pemilik kursi di DPRD,,” ucap Andi Asri.

Menurut Andi Asri, ketika ada salah satu parpol pengusung yang kemudian merekomendasi calon yang bukan merupakan bagian dari perjuangan pemenangan pilkada, terlebih calon itu orang luar koltim yang tidak dikenal dan tidak memahami kondisi sosio kultural masyarakat, maka wajar muncul penolakan-penolakan dari masyarakat. Menurutnya parpol pengusung harusnya memahami hal tersebut sehingga tidak hanya mengedepankan ambisi kekuasaan politik semata. Asri juga mempertanyakan dasar pertimbangan obyektif dari parpol pengusung sehingga mencalonkan orang luar koltim.

Foto : sri Alam Andi Baso Mantan LO SBM Pemenang Pilkada Koltim 2020.

“Saya justru mau tanya, apa pertimbangan obyektif parpol pengusung merekomendasi nama orang luar tersebut?, orang ini bukan bagian dari perjuangan pemenangan pilkada kemarin dan tidak dikenal di Koltim, jangankan konstribusi sosial dikoltim namanya saja baru kita dengar, selama ini juga belum pernah kita dengar ide-ide kekoltimannya, dia mau apakan ini koltim? justru yang banyak kita dengar dan lihat dimedia sosial yang jadi jualan adalah uangnya yang banyak, maksudnya apa?, apa mau membeli suara wakil-wakil kita di DPRD?” ketusnya.

Terkait pernyataan Eritman yang mempertanyakan masyarakat koltim yang mana yang menolak,  Andi Asri menilai jika itu hanya pernyataan yang mengada-ada, menurutnya sangat jelas bahwa yang menolak dan membuat baliho-baliho tersebut adalah pendukung-pendukung SBM sebagai pemenang pilkada Koltim 2020.

“Penolakan ini bukan hanya di Baliho, penolakan sudah sering kali disuarakan teman-teman baik lewat media online maupun media sosial. Terus kenapa tidak dicantumkan nama atau organisasi pembuat balehonya, yah ndak mungkinlah, yang bikin ini bukan organisasi tertentu seperti saudara Eritman itu, bukan juga orang perorang tetapi kelompok masyarakat pendukung SBM yang memenangkan pilkada kemarin, masa mau ditulis semua nama-namanya satu persatu ?, jadi kalau saudara Eritman mempertanyakan hal tersebut, itu terlalu mengada-ada” jelasnya.

Asri juga menyayangkan pernyataan Eritman sebagai sesama anak koltim yang terkesan memberi ruang bagi orang luar.

“Saya terus terang menyayangkan pernyataan-pernyataan saudaraku Eritman sebagai sesama anak Koltim, yang justru terkesan memberi ruang kepada orang luar yang tidak memahami betul kondisi daerah dan tidak jelas komitmen kekoltimannya. Saya mengajak, marilah kita kesampingkan perbedaan-perbedaan yang pernah ada, saatnya kita bersatu, kondisi daerah kita saat ini membutuhkan kepedulian kita semua agar Koltim dapat kembali bangkit dari berbagai cobaan yang terjadi akhir-akhir ini”. Tutup Andi Asri.

Laporan : Abdul Rahim

Loading...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *