Nasionalinfo.Com, Kolaka – Universitas Sembilanbelas November Kolaka jadi tuan rumah Kongres Nasional ke VII Ikatan Mahasiswa Teknik Sipil Indonesia (IMTSI) yang di laksanakan selama tiga hari sejak 26 – 28 Maret 2022 dengan tema ” Peran IMTSI Terhadap Perkembangan Infrastruktur dan Pemgembangan Teknologi Konstruksi”.
Kongres Nasional ke VII Ikatan Mahasiswa Teknik Sipil Indonesia (IMTSI) di hadiri oleh Perwakilan Mahasiswa dari seluruh indonsia, kegiatan tersebut di buka langsung oleh Wakil Rektor III Bidang Mahahsiswa dan Alumni, Dr. Lamo Said yang di saksikan oleh Dekan Fakultas Saintek, Perwakilan Pemda Kolaka, Polres Kolaka dan seluruh Peserta Kongres.
Wakil Rektor III Bidang Mahahsiswa dan Alumni dalam sambutannya sekaligus membuka kegiatan Kongres mengatakan, bahwa Universitas Sembilanbelas November Kolaka merasa bangga karena di percayakan oleh panitia Kongres Nasional ke VII Ikatan Mahasiswa Teknik Sipil Indonesia (IMTSI) sebagai tuan rumah.
” ini merupakan suatu kebaggaan bagi kampus Merah Maron, untuk itu saya berharap semoga kegiatan ini bisa berjalan dengan baik dan para mahasiswa sipil bisa ikut berkontribusi dan menyumbangkan ide – ide yang membangun dalam dunia perkembangan industri,” ucap Dr. Lamo Said.
Kegaitan pembukaan Kongres Nasional ke VII juga menampilkan kolaborasi tarian empat etnis yakni Mekongga, Toraja, Bugis dan Makakssar.
Di tempat yang sama Ketua IMTSI Pusat Hendrik Sudarman mengatakan dalam perhelatan Kongres ke VII IMTSI di USN kali ini, dihadiri sekitar 25 Kampus seluruh Indonesia, dalam rangkaian kegiatan itu dilaksanakan pameran dan perlombaan desain girder (Konstruksi jembatan), serta pemilihan ketua IMTSI yang baru.
“Ada tiga kampus sebagai penyelenggara kongres ini di sultra, yang pertama di UNIDAYAN bau-bau, UHO, dan di Kolaka adalah USN, kalau di USN kolaka sendiri, kita mengadakan lomba perancangan girder atau konstruksi jembatan, itu akan dibuatkan desainnya, kita laksanakan tanggal 26 sampai 28,”ucap Hendrik sapaan akrabnya.
Kata Hendrik, Kontribusi IMTSI terhadap pemerintah yaitu dalam percepatan teknologi, salah satunya dengan mengusahakan aplikasi Building Information Modelling (BIM), untuk bisa dipakai oleh mahasiswa, khususnya mahasiswa Teknik Sipil.
“ aplikasi BIM harganya sampai Rp. 85 Juta atau sekitar 5000 USD, itu yang coba kita usahakan dengan membangun relasi terhadap perusahaan terkait, apakah kita mahasiswa bisa pakai itu dengan persyaratan-persyaratan tertentu, karena aplikasi ini sudah menjadi keharusan untuk digunakan di bangunan hari ini, ini juga sudah dibuatkan aturannya oleh kementerian PUPR bahwa setiap bangunan infrastruktur negara yang lebih dari 2 lantai memiliki lebar 2000 meter persegi, itu harus menggunakan BIM,”terangnya
Olehnya itu, ia mengharapakan IMTSI dapat menjadi barometer, perkembangan teknologi terutama dalam keilmuan Infrastruktur di Indonesia.
“Kami harapkan dengan adanya IMTSI ini kami bisa memberikan yang tidak diberikan oleh kampus-kampus, artinya apa, pemerataan ilmu pengetahuan di bidang infrastruktur itu lebih cepat sampai ke timur dengan organisasi ini, IMTSI ini harapan saya dapat menjadi organisasi barometer khususnya mahasiswa sipil indonesia, IMTSI juga bisa turut serta dalam membangun SDM khususnya dalam ilmu konstruksi,”harapnya.
Laporan : AO