Hasdin Yadin : Tinggal di Rumah Bisa Putus Mata Rantai Corona, Bagaimana Warga Tak Berpenghasilan Tetap ?

Nasionalinfo.Com, Kolaka – Sebagian daerah di Indonesia sudah melakukan lockdown di beberapa wilayah. Jika terjadi lockdown, maka yang akan terkena imbasnya tentu kebanyakan masyarakat kecil, bukan orang kaya. Sebab bagi masyarakat mampu tidak akan kekurangan dengan kebutuhan pokok yang saat ini melonjak naik seperti kebutuhan pokok beras dan lainnya. Sementara masyarakat miskin (tidak mampu) akan menjadi dilematis baginya karena dengan terpaksa harus berupaya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Hasdin Yadin, mengakui rencana lockdown itu sangat bisa menjadi langkah agar penyebaran virus corona dapat terputus. Tapi kata pemuda ini, pemerintah harus siap dengan konsekuensi besar dengan menyediakan anggaran untuk sembako bagi masyarakat kecil.

Sekarang banyak himbauan pemerintah pusat hingga menyalur ke pemerintah daerah kabupaten/kota dengan di haruskan masyarakat diam di rumahnya masing-masing demi mencegah penularan virus tak pandang buluh ini.

” Sekarang kalau masyarakat diharuskan diam di rumah karena demi memutus rantai penularan virus ini tentu harus mempersiapkan segala sesuatunya seperti beras dan lauk pauknya, termasuk kebutuhan lainnya, ucap Hasdin s

Menurut Alumni Fakultas Hukum USN ini, penyebaran virus corona ini merupakan Kejadian Luar Biasa (KLB), yang mengakibatkan munculnya kepanikan di kalangan masyarakat Indonesia. Dari KLB ini muncul berbagai instruksi dan imbauan demi keselamatan masyarakat.

Namun, ia meminta agar pemerintah bisa bersikap Progresif dalam menerapkan kebijakan dengan menjadikan kebutuhan dan kepentingan masyarakat kecil sebagai prioritas, tegas Mahasiswa Program Magister Pascasarjana UNHAS ini melalui telpon selulernya. Minggu 29/3/2020.

Saat ini kebijakan semua orang tinggal di rumah demi mencegah penyebaran virus corona hanya mudah dilakukan oleh orang-orang yang berpenghasilan tetap. Seperti pegawai negeri sipil (PNS), Polri/TNI, karyawan BUMN dan swasta.

Tapi bagi masyarakat yang sehari-harinya menggantungkan hidupnya pada berdagang, ojek, buruh bangunan dan tani, pemulung dan lainnya, tinggal di rumah akan sulit. Jika diam di rumah, mereka akan khawatir tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.

Sebab itu Ia berharap agar belanja tak penting ditunda dulu, dan anggarannya dialokasikan sebagai bantuan untuk warga yang tak memiliki penghasilan tetap (yang jika berdiam di rumah tak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya untuk mencari makan).

” Bagaimana imbauan bekerja di rumah bisa berjalan baik jika mobilitas manusia keluar rumah sebagian besar karena mereka bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup. Jika diam di dalam rumah, mereka takut tidak bisa menghidupi keluarga,” ungkap Pemuda Asal Kabupaten Kolaka ini.

Menurutnya, langkah yang diperlukan masyarakat dan harus dilakukan pemerintah baik di daerah maupun pusat antara lain pencegahan penyebaran wabah virus Covid-19 dimulai per rumah dengan membagikan hand sanitizer, masker, vitamin, dan penyemprotan lingkungan secara menyeluruh. Karena wabah dan dampak Covid-19 ini sudah mulai merasup di urat nadi dalam kehidupan masyarakat.

 

Laporan : Redaski

Loading...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *